PENERAPAN METODE FIFO DAN METODE LIFO DALAM MENJAGA EFEKTIVITAS PERSEDIAAN PUPUK ( CV.AMKA )

Julita, Cherly and Pramurza, Dede (2025) PENERAPAN METODE FIFO DAN METODE LIFO DALAM MENJAGA EFEKTIVITAS PERSEDIAAN PUPUK ( CV.AMKA ). PENERAPAN METODE FIFO DAN METODE LIFO DALAM MENJAGA EFEKTIVITAS PERSEDIAAN PUPUK ( CV.AMKA ). (Unpublished)

Text PENERAPANMETODEFIFODANMETODELIFODALAMMENJAGAEFEKTIVITASPERSEDIAANPUPUKCVAMKA ( Watermark ).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (870kB)

Abstract

ABSTRACT Effective inventory management is essential for companies to maintain operational stability and profitability. This study aims to analyze the application of First-In, First-Out (FIFO) and Last-In, First- Out (LIFO) methods in calculating the cost of goods sold (COGS) at CV. AMKA and their impact on company profits. The research uses a descriptive quantitative method with a case study approach based on UREA and NPK fertilizer inventory data from 2024. The results show significant differences between the FIFO and LIFO methods in COGS calculations. For UREA fertilizer, the FIFO method resulted in a COGS of Rp. 2,323,425,000, while the LIFO method was higher at Rp. 5,071,575,000, with a difference of Rp. 2,748,150,000. Conversely, for NPK fertilizer, the FIFO method produced a COGS of Rp. 11,854,702,300, whereas the LIFO method was lower at Rp. 9,950,296,700, with a difference of Rp. 1,904,405,600. This variation occurs because the FIFO method applies older inventory costs, while the LIFO method uses the most recent costs. The choice of inventory valuation method significantly impacts company profits and tax policies. The FIFO method is more suitable for goods with high expiration risks, while the LIFO method can help reduce tax burdens during inflation. Therefore, companies should consider market conditions, accounting policies, and business objectives when selecting the most appropriate method to ensure more efficient and effective inventory management. Keywords: Inventory, Cost of Goods Sold, FIFO, LIFO ABSTRAK Pengelolaan persediaan yang efektif sangat penting bagi perusahaan dalam menjaga kestabilan operasional dan profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode First-In, First-Out (FIFO) dan Last-In, First-Out (LIFO) dalam menghitung harga pokok penjualan (HPP) di CV. AMKA serta dampaknya terhadap laba perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus pada data persediaan pupuk UREA dan NPK selama tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara metode FIFO dan LIFO dalam perhitungan HPP. Pada pupuk UREA, metode FIFO menghasilkan HPP sebesar Rp. 2.323.425.000, sedangkan metode LIFO lebih tinggi, yaitu Rp. 5.071.575.000, dengan selisih Rp. 2.748.150.000. Sebaliknya, pada pupuk NPK, metode FIFO menghasilkan HPP sebesar Rp. 11.854.702.300, sementara metode LIFO lebih rendah, yaitu Rp. 9.950.296.700, dengan selisih Rp. 1.904.405.600. Perbedaan ini terjadi karena metode FIFO menggunakan harga persediaan yang lebih lama, sedangkan metode LIFO menggunakan harga terbaru. Implikasi dari pemilihan metode ini sangat berpengaruh terhadap laba perusahaan dan kebijakan perpajakan. Metode FIFO lebih sesuai untuk barang yang memiliki risiko kedaluwarsa tinggi, sementara metode LIFO dapat membantu perusahaan mengurangi beban pajak dalam kondisi inflasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan kondisi pasar, kebijakan akuntansi, serta tujuan bisnis dalam memilih metode yang paling sesuai agar pengelolaan persediaan lebih efisien dan efektif. Kata Kunci: Persediaan, HPP, FIFO, LIFO

Actions (login required)

View Item